Selasa, 05 Februari 2008

PUISI

Padamu Negeri
Engkau bilang masih seperti kemarin hari

Padamu negeri
Dari rantau aku menyapamu lagi
Apa kabar hari ini

Padamu negeri
Dari rantau aku bertanya kembali
Tentang bagaimana esok pagi
Engkau pastikan seperti hari ini

Padamu negeri
Aku kapok tak ingin bertanya lagi
Kalau jawabannya selalu begini
Sampai hari kiamat nanti

Padamu negeri
Mana mungkin aku bisa berjanji
Akan segera kembali membawa nyali
Jika semuanya sudah tak berhati

Padamu negeri
Apalah gunanya memekikkan reformasi
Jika etika masih dirobohkan ambisi
Sehingga seantero negeri jadi taman safari

Padamu negeri
Apalah artinya menggulingkan rezim yang kau maki
Jika yang baru ternyata hanya ambil posisi
Menumpuk harta atas nama ibu pertiwi

Padamu negeri
Mana mungkin engkau tak kelihatan ngeri
Bajingan terminal dikeroyok sampai mati
Bajingan nasional dikembang-biakkan bagai merpati

Padamu negeri
Mana mungkin wajahmu nampak ramah berseri
Jika demi sepiring nasi, orang harus bertarung melawan polisi
Sedangkan demi BMW, orang lain tinggalkan kenakan baju safari

Padamu negeri
Mana mungkin orang kecil tak kan iri
Melihat pejabat dan politisi hamburkan uang di luar negeri
Sedang nelayan, buruh, dan petani makan satu dua kali sehari

Padamu negeri
Aku kapok tak ingin menyapamu lagi
Kalau jawabannya selalu begini
Sampai hari kiamat nanti

Tidak ada komentar: